Fathimah 48 tahun, adalah seorang wanita buta huruf. Meski demikian, ia tetap belajar di sekolah tahfidz dan telah mampu menghafalkan 15 juz. Kisahnya berawal ketika dirinya dan orang tuanya hijrah ke Saudi dari salah satu negara tetangga demi kehidupan yang lebih baik “Ditengah perjalanan kembali ke Saudi kedua orang tua saya mengalami kecelakaan dan meninggal seketika itu juga..." dan akhirnya ia diurus tetangganya meski kondisi tetangganya itu juga sangat sulit. Ia kemudian menikahkan Fathimah dengan seorang lelaki yang baik agama dan akhlaqnya hingga dikaruniai dua orang anak. Tidak lama kemudian, suaminya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. “Saya hidup disebuah kamar yang sangat sederhana sekali, sumbangan dari salah seorang dermawan. Saya punya sebuah radio kecil yang saya gunakan untuk mendengarkan siaran AlQur’an al kariim. Saya selalu menirukan bacaan Qorii yang tengah membaca beberapa ayat. Akhirnya saya mulai mengulang ulang bacaan setelah membeli beberapa buah kaset. Hafalan saya mulai bertambah setelah membeli beberapa buah kaset. Saat itu saya mampu menghafal hingga 10 juz. Lalu saya pergi ke sebuah sekolah tahfidz, mengikuti beberapa ujian dan ternyata saya mendapat nilai excellent. Saya tidak pernah mengecap bangku sekolah dan tidak pernah pula belajar baca tulis. namun saya seringkali pergi ke Masjidil haram dan meminta dari sebagian huffazh perempuan disana untuk mengajar, melatih dan mengujiku terutama karena saya memiliki kemampuan menghafal dan memahami yang kuat. Mereka memberikan pelayanannya kepada saya tanpa merasa terganggum berat ataupun bosan. Fathimah lalu terhenti sejenak dan mulai terisak menangis.. “ Saya teringat saat saat kehilangan ayah, keluarga, dan orang orang yang telah mengasuh serta membimbingku. Namun, ketika saya segera mendengarkan bacaan AlQur’an, maka perasaan saya berubah. Saya merasa ridho terhadap taqdir dan ketentuan Allah..: “ Saya berpesan kepada setiap orang yang bertambah umurnya dan masih memiliki banyak kesalahan, untuk segera meluruskan perjalanannya dan menempuh jalan keselamatan dan memanfaatkan sisa sisa umurnya untuk melakukan amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Rabb semesta alam sehingga akan dimudahkan baginya jalan menuju surga. Didalam AlQur’an terkandung kenikmatan, kebahagiaan, kasih sayang, dan ketenangan. Bila ia dibaca dengan hati yang hidup dan akal pikiran yang penuh kesadaran serta menyelami ayat ayatnya, maka di dunia akan mendapatkan kelapangan hidup dan di akhirat kelak akan meraih surga.”
(Dikutip dari buku:"Seni Menghafal AlQuran")

Tidak ada komentar:
Posting Komentar