Jumat, 26 Juli 2013

"Sebelum Cahaya"

Ku teringat hati yang bertabur mimpi...
Kemana kau pergi cinta...
Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri...
Kuatkanlah hati cinta...

Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja...
Yang menemanimu sebelum cahaya...
Ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra...
Yang kan membelaimu cinta...

Kekuatan hati yang berpegang janji...
Genggamlah tanganKu cinta...
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri...
Temani hatimu cinta...

Siapa yang tak kenal lagu ini? Hampir semua lapisan masyarakat tahu dan pernah mendengarnya,bahkan mungkin hafal di luar kepala.“Sebelum Cahaya”,itulah judul lagu yang dibawakan oleh Letto,seingat saya gitu...
Dulu,saya memang anti banget sama yang namanya nyanyian,jadi saya gak pernah tahu lagu-lagu apalagi penyanyinya.Akan tetapi saya mulai tertarik dengan lagu ini karena mendengar dari teman saya,dia memang tak pernah menjelaskan secara detail makna yang dia pahami dari lagu ini,dia hanya bilang kalau lagu ini bermakna sekali baginya.Namun entah kenapa,saya jadi tertarik dan mencoba untuk mendengarkannya,dan pikiran saya pun langsung terbang rasanya,teringat malam- malam indah denganNya,yah sebelum cahaya,tepatnya di sepertiga malam yang terakhir,sambil tafakkur menanti suara adzan Subuh bertemankan angin yg berhembus dengan tenang dan embun pagi yang mulai menghiasi dedaunan dengan sebuah keyakinan bahwa Allah selalu menemani dan tak pernah meninggalkan kita.
Sejak saat itu,saya tidak lagi marah-marah kalau ada orang yang menyetel lagu-lagu cinta,bukan karena saya suka,tapi hanya berusaha tuk memahami makna cinta yang sesungguhnya,cinta pada Allah yang harus mengalahkan segala cinta.
Hari ini,saya baru menemukan sebuah postingan di sebuah blog yang saya baca tentang makna yang terkandung dalam lagu ini. Isinya kurang lebih seperti ini:

Bait pertama menunjukkan kalau Allah SWT selalu mengawasi kita.Allah melihat kita yang sedang tidur tiba-tiba terbangun lalu pergi untuk berwudlu dan menegakkan sholat malam, dalam kesunyian,dalam kesendirian,ketika kebanyakan manusia tengah lelap dalam tidur mereka,ketika dingin menusuk tulang,ketika mata masih terkantuk-kantuk.
Siapa yang sanggup untuk
menjalankannya???
Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka’at demi raka’at, melantunkan ayat-ayat sucidan dzikir dengan penuh ketawadhuan.Inilah makna dari "perjalanan sunyi" dalam bait pertama lagu ini,perjalanan untuk melakukan sholat malam dalam kesunyian.

Bait kedua, mengingatkan kita bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat malam,ada embun pagi yang selalu menemani kita hingga fajar muncul dari ufuk timur dan ada angin sepoi-sepoi yang bertiup dengan lembut,memberikan kesejukan yang menentramkan jiwa kita.
Sungguh kita tidak sendiri.Alam sekitar kita inilah yang dapat  menjadi saksi di akhirat kelak.

Bait ketiga lagu ini seakan mengingatkan kita akan janji kita terhadap Allah.
Janji yang kita ulangi setiap hari dalam sholat kita,"Sesungguhnya sholatku,ibadahku,hidup dan matiku hanya untuk Allah semata..."
Dengan berpegang teguh pada janji inilah,hati kita akan lebih kuat untuk senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.

Subhanallah…
"Andai manusia senantiasa mau menggunakan pikirannya,maka di dalam segala sesuatu kan selalu ada pelajaran yang berharga".

2 komentar: